Sabtu, 19 Maret 2016

Pendidikan Kewarganegaraan #3

WAWASAN NASIONAL DAN PAHAM KEKUASAAN

Wawasan Nasional
Suatu bangsa dan negara akan terikat apabila ada pemahaman yang mendalam tentang perbedaan dalam negara atau bangsa itu sebagai anugrah yang pada akhirnya akan memperkaya khasana budya negara atau bangsa tersebut. Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi serta cita-cita dan kondisi sosial masyarakat, budaya, tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya.

Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsep berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksud untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa. Kata “wawasan” itu sendiri berasal dari kata “wawas” (bahasa jawa) yang artinya melihat atau memandang.

Dalam mewujudkan aspirasi dari perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan tiga faktor utama, yaitu : 

1.            Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
2.            Jiwa, tekad dan semangat manusia atau kerakyatannya
3.            Lingkungan sekitar

Paham kekuasaan
Paham kekuasaan yang kita kenal selama ini memberikan suatu impuls untuk menciptakan suatu formula pengaturan kenegaraan yang sejatinya membutuhkan koreksi diberbagai isi.

1. Paham Machiavelli
Paham ini memandang harus adanya suatu kekuatan politik yang besar guna mempertahankan kebudayaan suatu negara. Ada beberapa cara untuk memelihara stabilitas politik, yaitu :
·    Pengahalang segala cara untuk mempertahankan dan merebut kekuasaan
·    Menjaga eksistensi kekuasaan rezim, termasuk membenarkan politik Devide Et Impera
·   Pertahanan politik dengan adu kekuatan siapa yang kuat dia yang bertahan dan sebaliknya siapa yang lemah dia yang tersingkir

2. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte
Merupakan penganut paham Machiavelli, dia menambahkan bahwasanya untuk mempertahankan suatu negara diperlukan dukungan penuh dari kondisi sosial budaya yang berupa penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu  melahirkan kondisi pertahanan dan keamanan yang solid. Napoleon menegaskan bahwa kekuatan politik harus didukung oleh kekuatan ekonomi (ingat bahwa krisis moneter dan ujungnya menjadi krisis ekonomi)

3. Paham Jenderal Clausewitz
Pandangan ini adalah suatu dasar dari perang dunia I, dimana perang dianggap sebagai suatu hal yang dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan dan pencapaian tujuan nasional suatu negara. Paham ini pula yang melegtimasi usaha ekspansi Rusia dalam memperluas kekuasaanya. Clausewitz seorang tentara tidak heran bahwa dalilnya tidak lepas dari perang, adapun dalilnya bahwa perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Clausewitz menghalalkan perang untuk mencapai tujuan politik

4. Paham Fuerbach dan Hegel
Paham ini melahirkan paham liberalisme

5. Paham Lenin
Melahirkan komunisme yang berpangkal dari kelompok atau komunal yang mementingkan kelompok atau negara sebaliknya. Paham liberalisme lahir dari individualisme dimana negara tidak boleh mencampuri urusan pribadi atau warga.

6. Paham Lucien dan Sidney
Karena politik dianggap kotor oleh mereka, maka kedua tokoh tersebut menghendaki agar berpolitik itu harus santun dalam artian politik berbudaya.



KEPEDULIAN MAHASISWA DALAM RANGKA BAKTI SOSIAL (BAKSOS)

Bakti sosial atau lebih dikenal sebagai baksos merupakan salah satu kegiatan wujud dari rasa kemanusiaan antara sesama manusia. Bakti Sosial merupakan suatu kegiatan  dimana dengan adanya kegiatan ini kita dapat merapatkan kekerabatan kita. Bakti sosial diadakan dengan tujuan – tujuan tertentu. Bakti sosial antar warga yang dilakukan oleh mahasiswa adalah untuk mewujudkan rasa cinta kasih, rasa saling menolong, rasa saling peduli mahasiswa kepada masyarakat luas yang sedang membutuhkan uluran tangan mereka.

Tujuan Baksos
· Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai sarana aktualisasi diri mahasiswa untuk membantu sesama.
Sebagai sesama umat Tuhan YME, seharusnya kita saling membantu dengan sesama. Jika kita punya waktu dan bahan sebagai objek yang bisa kita berikan maka sebaiknya kita berikan hal itu untuk membantu mereka yang membutuhkan. Disamping itu semua kita bisa menggali rasa peduli kita dengan sesama.

· Memberi motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran dalam meningkatkan wawasan.
Dengan kita memberikan bakti sosial berupa ilmu ataupun wawasan yang penting bagi kehidupan sehari – hari (misal pengetahuan mengenai aids) maka itu bisa memberikan ilmu / suatu yang penting bagi mereka. Dan itu mengupgrade wawasan pengetahuan mereka. Dengan begitu mereka akan sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan.

·   Mempererat hubungan kekeluargaan antara mahasiswa dengan masyarakat.
Dengan kita berinteraksi dengan masyarakat (misal dalam kegiatan bakti sosial ) maka kita bisa saling kenal dan lebih akrab dengan mereka. Sehingga bisa menumbuhkan rasa kekeluargaan dengan masyarakat. Kita secara tidak langsung sebenarnya membutuhkan rasa kekeluargaan dengan masyarakat, karena kita hidup berdampingan dengan masyarakat luas dan kita pasti membutuhkan pertolongan mereka sewaktu – waktu.

Bakti sosial merupakan suatu bentuk kepedulian kepada pihak sosial atau masyarakat terutama golongan yang berhak untuk menerimanya. Kegiatan bakti sosial bisa dalam bentuk pemberian bantuan seperti sembilan bahan pokok, donor darah dan pengobatan gratis, dll. Sebagai mahasiswa kita semua tahu tentang tridharma mahasiswa yang salah satunya merupakan pengabdian masyarakat. Bagi mahasiswa, ada beberapa kegiatan yang merupakan bukti bakti sosial kepada masyarakat, misalnya :
·  Kegiatan bersih-bersih (gotong-royong) di lingkungan masyarakat sekitar lingkungan kampus.
·    Kegiatan memungut dana untuk membantu korban bencana alam
·    Kegiatan donor darah untuk menyelamatkan nyawa seseorang
·    Kegiatan pengobatan gratis bagi masyarakat
·    Kegiatan sosialisasi tentang bahaya nya Narkotika dan Obat-obatan (Narkoba)
·    Kegiatan sosialisasi untuk pergi berkunjung ke wilayah yang rawan akan penyakit
·    Kegiatan sosialisasi untuk memberikan bantuan kepada korban yang di landa bencana

·    Dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar